Pages

Monday, November 5, 2018

JOGJAROCKARTA Festival #2 : MEGADETH Concert Live in JOGJA "No Place For Hate"



Setelah sukses mendatangkan Dream Theater dengan konser 2 hari berturut-turut di tahun 2017 kemarin, kini JOGJAROCKARTA  mendatangkan band Thrash Metal Amerika kenamaan "MEGADETH". Megadeth termasuk dalam Raksasa Thrash Metal "The Big 4" bersama dengan Metallica, Anthrax dan Slayer. Konser Jogjarocarta kali ini bertajuk: Jogjarockarta International Rock Music Festival 2018 #2 "NO PLACE FOR HATE". Jogjarockarta ingin menunjukkan bahwa JOGJA ini adalah tempat yang aman untuk dikunjungi, dan layak untuk konser Skala Internasional.


Saat ini personil Megadeth adalah Dave Mustaine (Guitar/Vocal), Kiko Loureiro (Guitar), David Ellefson (Bass), dan Dirk Verbeuren (Drum) . Band yang kini berusia 35 tahun ini akhirnya digaet oleh Jogjarockarta untuk tampil di Stadion Kridosono. Sebelumnya, band yang didirikan oleh Dave Mustaine ini tahun lalu juga hadir dalam perhelatan akbar HAMMERSONIC di Ecopark Ancol, Jakarta pada 07 Mei 2017.

Saat ini Megadeth telah menelurkan 15 album, yakni sebagai berikut: Killing Is My Business... And Business Is Good! (1985), Peace Sells... But Who's Buying? (1986), So Far, So Good... So What! (1988), Rust In Peace (1990), Countdown To Extinction (1992), Youthanasia (1994), Cryptic Writings (1997), Risk (1999), The World Needs A Hero (2001), The System Has Failed (2004), United Abominations (2007), Endgame (2009), Thirteen (2011), Super Collider (2013), Dystopia (2016). Setelah total 12x nominasi, akhirnya Megadeth menyabet Grammy Award di tahun 2017 untuk kategori "Best Metal Performance" untuk lagu Dystopia.

Lewat laman Twitter, Megadeth mengundang Pak Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Pak Ganjar Pranowo untuk hadir dalam konser. Seperti yang kita tahu Pak Jokowi dan pak Ganjar ini adalah pecinta berat musik Rock dan Metal. Tapi masih belum tahu beliaunya bisa hadir atau tidak.

 

Kembali soal konser, tentu tak lepas dari yang namanya Pre Sale Ticket. Untuk tiket Pre sale dimulai tanggal 30 Juni 2018 jam 12 siang di Legend Coffee yang terletak di sisi barat Stadion tersebut seperti pre sale tahun lalu saat Dream Theater datang ke Jogja. Tiket pre sale bisa di dapatkan dengan harga 500.000 rupiah, semua sama karena tidak ada kelas-kelas Tribun, Festival maupun VIP. Harga yang bisa dibilang cukup murah mengingat band yang tampil adalah salah satu The Big 4 dan mengingat band lokal pembuka yang berjumlah 8 ini. Band pembukanya adalah: Blackout, Koil, Sangkakakala, Elpamas, Edane, Seringai, ILP, dan Godbles. Nama-nama band yang cukup terkenal di kancah musik Rock dan Metal tanah air, dan beberapa diantaranya bisa dibilang sudah Legend di Indonesia.

Dan untuk Tiket Regulernya bisa di dapatkan dengan harga 700.000 rupiah pada 09 Juli 2018 jam 12 siang. Tidak seperti pre-salenya, Tiket Reguler bisa didapat secara Online. Tiket Reguler bisa dibeli di: TIKET.COM, TIKETAPASAJA.COM, LOKET.COM, KIOSTIX.COM, BLANJA.COM, BOOKMYSHOW, RAJAKARCIS.COM, TRAVELOKA, dan GOTIX.


Penjualan tiket Presale di hari pertama cukup lancar. Jauh lebih cepat dan lebih baik dari tahun sebelumnya pas konser Dream Theater tahun lalu. Sepertinya Jogjarockarta memperbaiki sistem dan menambah personil dalam sistem Ticketing presale. Kalau tahun lalu antri dari jam 9 sampai jam 2 lebih bisa baru kelar, kini mungkin hanya butuh waktu 10 menit setelah jam 12 tiba bisa kelar bagi mereka yang hadir awal. Dan pemberian tiket lewat email pun ada sedikit perubahan. Kalau dulu 1 tiket dikirim satu persatu, kini pembelian tiket lebih dari 1 akan dijadikan 1 dalam bentuk .pdf. Dan disaat yang sama saat penjualan presale berlangsung, Press Conference juga dilakukan di Legend Coffee.

Pre-Sale tiket Megadeth di Legend Coffee:
 

Pengisian formulir pembelian tiket Megadeth:
 

Press Conference di Legend Coffee:
 

Adapun hari pre sale ke 2. Hari pre sale ke 2 ini harganya sedikit beda dengan pre sale yang pertama, yakni 550.000 ruliah, selisih Lima Puluh Ribu rupiah. Namun pre sale kedua ini bisa didapatkan secara online tidak seperti pre sale pertama yang harus via Offline di Legend. Pre sale kedua ini bisa di dapatkan pada tanggal 4 Juli 2018 jam 12 siang.


Selain ada Presale 1 dan Presale 2, Jogjarockarta membuat promo-promo menarik seperti: Student Card Promo Buy 1 Get 1 Free, Spesial Diskon 20% Pembelian Tiket Jogjarockarta Di Kustomfest, Diskon 20% dengan Kartu Mahasiswa, Promo Paket Rame-Rame Beli 4 Hanya 1.999.999. Adapun Promo Tiket gratisan dari pak Ganjar Pranowo.

Promo JOGJAROCKARTA Rock To Schrool-Buy 1 Get 1 Free Kartu Pelajar:
Promo JOGJAROCKARTA Diskon 20% Kustomfest:

Promo JOGJAROCKARTA Jogjarockampus Diskon 20% Kartu Mahasiswa:

Promo JOGJAROCKARTA Paket Rame-Rame Beli 4 Rp 1.999.999,00

Promo Tiket Gratis JOGJAROCKARTA dari Pak Ganjar Pranowo:

Tiba saatnya hari H. Seperti pada umumnya para penjual kaos dan aksesoris band Metal terutama Megadeth. Siang itu, ba'da dzuhur masih sangat sepi. Terlihat hanya satu dua orang yang mengantri untuk menukarkan tiket. Dengan menunjukkan barcode yang telah di print beserta Kartu Tanda Pengenal/fotokopi, tiket berhasil di dapat. Di bagian luar Venue ada beberapa booth, diantaranya Ticket Box, Medic (Rumah Sakit JIH), Security Pos, dan Informasi & Media Registrasi.

Suasana Luar Venue yang penuh dengan penjual Aksesoris Metal:

Booth Security dan Info:

Booth Medic dan Ticket Box:

Denah Lokasi Venue Jogjarockarta #2:

Jam 1 pun tiba. Penonton pun mulai menuju Gate sisi utara. Pada jam ini hanya gate utara yang dibuka, karena Gate sisi selatan dibuka saat sore. Gate pun dibuka dan penonton pun mulai masuk dan diperiksa barang bawaannya. Seperti biasa, Gelang Konser pun dipasangkan sebagai pertanda penonton dapat masuk dan keluar venue.

Di sisi dalam venue terdapat banyak booth, antara lain Security, di sisi timur ada Toilet, Space Photowall, Space Lounge, Drink Corner Jogjarockarta Festival, Dokumentasi, Media Sekretariat dan Official Merchandise. Di sisi selatan ada Security dan Toilet juga, dan berjejeran Food Truck, jadi bagi Rocker dan Metalhead kalaukehausan dan kelaparan di dalam tak perlu bingung mau kemana. Sisi sebelah utara terdapat banyak booth hotel (ada Royal Darmo Malioboro, Hyatt Regency, Jambu Luwuk, dan KJ Hotel), ada juga Upnormal, booth Melon, Bowsound, Kustomfest, GRAB, RS JIH, dan yang tak kalah penting yaitu Toilet dan Mushola. Dan sepertinya ada peningkatan di tempat ibadah umat Muslim ini, selain ber AC lokasinya juga makin luas dari sebelumnya.

Booth Upnormal, Hyatt Jogja, Royal Darmo:

Booth Jambuluwuk, KJ Hotel, Melon dan GRAB:

Booth Bowsound, Kustomfest dan JIH:

Toilet sisi utara:

Lokasi Mushola:

Selesai jalan2 di dalam Stadion, selang beberapa menit setelah para penonton masuk ke venue MC pun mulai membuka acara. Duo MC kocak asal Jogja sepertinya sangat luwes dalam membawakan acara musik Rock. Alit-Alit Jabang Bayi dan Gepeng Kesana Kesini. Selain sangat atraktif, mereka juga pandai mengocok perut penonton. 2 MC ini adalah MC yang sudah punya jam terbang tinggi dan sudah kondang di Jogja. Seperti tahun lalu, Alit dan Gepenk kembali menjadi MC untuk Jogjarockarta. Laris manis dab!


Blackout menjadi band pembuka yang paling awal tampil di Jogjarockarta Festival yang kedua ini. Band ini bisa dibilang agak lain dari band pembuka yang ada, karena band ini agak-agak nge Blues diantara band-band Cadas lainnya. Mengawali dengan lagu yang sangat Nasionalis, Kebyar-Kebyar milik Gombloh  menghangatkan suasana yang kala itu masih sangat sepi. Lalu mereka memainkan lagu slow nya Goodbye, yang kemudian dilanjut dengan lagu Tergila-Gila milik Iwan Fals feat Blackou. Mereka melanjutkan dengan lagunya yang slow, Selalu Ada. Lalu lagu Bento milik group Swami/Iwan Fals yang di medley dengan Hio. Tembang hits Join Kopi pun mereka keluarkan sebelum lagu terakhir. Dan lagu Letoy jadi penutup penampilan Blackout.

Setelah Black out tampil, kini jatahnya Koil. Band asal Bandung yang digawangi Otong dan kawan-kawan. Dan jika kita flashback ke hari sebelum konser. Ada sebuah pertanyaan yang sangat ditunggu-tunggu oleh wartawan saat Press Conference tanggal 26 Oktober di Hotel Hyatt Yogyakarta jumat lalu. Pertanyaannya adalah kapan Album baru Koil akan muncul? Dan inilah jawaban Otong: "Saya punya sekitar 35-36 lagu baru Udah selesai tapi belom mixing. Mau dirilis tapi iPadnya rusak, 70% lagu hilang, iCloudnya juga ilang, sisa sekitar 11-12 lagu. Yang paling parah adalah data liriknya hilang  semua, jadi harus membuat lirik baru. Untuk mengkondisikannya, kira-kira butuh 3 bulan lagi lah". Kembali ke venue Kridosono, Koil membuka penampilan dengan lagu Apa Yang Kita Percaya, yang diteruskan dengan Nyanyikan Lagu Perang. Lagu hits milik Koil Aku Lupa Aku Luka dan Semoga Kau Sembuh Part 2 juga mereka keluarkan. Koil menutup penampilannya dengan lagu mereka yang paling hits "Kenyataan Dalam Dunia Fantasi".

 Dan band ketiga yang tampil ialah Sangkakakala yang menjadi satu-satunya band  yang berasal dari tempatnya sendiri, D.I. Yogyakarta. Sangkakakala adalah adak-anak Institut Seni Indonesia Yogyakarta , sebuah Perguruan Tinggi di DIY yang berada di Jalan Parangtritis KM 6,5, Kabupaten Bantul. Band ini terbilang unik dan nyentrik, karena selalu menyuarakan "Rock Kabupaten". Saat tampilnya band Sangkakakala ini mereka juga memberi kejutan dengan bala Pasukan Bregada berwarna merah berbaris diatas panggung dengan alunan musik baris-berbaris dan bunyi Gong. Pasukan itu membawa bendera merah bergambar Harimau Loreng bertuliskan "Sangkakakala" di dalamnya. Seperti biasa Sangkakakala membuka penampilannya dengan Into The Row. Sangkakakala juga memainkan lagu Hotel Berhala. Dan lagu anthem yang berjudul sama dengan nama bandnya SANGKAKAKALA mampu membuat penonton Sing Along bersama mereka. Seperti biasa mereka perform sambil bermain dengan Kembang Api. Lagu KANSAS yang memiliki kepanjangan "Kami Anak Nakal Suatu saat Akan Sadar" pun tak kalah menghentak penonton. Seperti halnya Shalat yang diawali dengan Takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, Sangkakakala membuka penampulan dengan Into The Row dan mengakhirinya dengan lagu Tong Setan! Teriak vokalis Sangkakakala.

Kali ini Elpamas, menjadi band keempat yang tampil. Elpamas merupakan singkatan dari Elektronik Payung Mas. Band asal Pandaan, Pasuruan Jawa Timur tersebut sudah tidak asing di kalangan pecinta musik Rock Tanah Air. Band tersebut udah ada dari tahun 80an dan masih eksis hingga sekarang. Kontradiksi mereka pilih tuk jadi lagu pembuka mereka di Jogjarockarta. Kemudian dilanjut dengan Dinding-Dinding Kota mereka mainkan. Lagu hits mereka TATO pun mereka keluarkan. Dan sepertinya lagu "Pak Tua" sukses membuat para penonton menyanyi bersama Elpamas. Lalu Jejak-Jejak menjadi lagu penutup dari Elpamas.

Setelah Elpamas tampil , kini saatnya Edane tampil menghentak penonton. Edane menyapa penonton dengan hits "Hail Edan". Lalu dilanjut dengan Living Dead dan Judgement Day. Lalu Edane menggeber penonton dengan lagu Pancaroba dan Jabrik secara terus menerus yang sebelumnya Eet Sjahranie memainkan Solo Guitarnya. Tak hanya itu, band Edane juga menampilkan lagu hitsnya Rock In 82 yang di medley dengan lagu Roots Bloody Roots dan Territory milik Sepultura, band Thrash Metal asal Brasil itu.

 Waktu Maghrib pun tiba. Para penonton yang berkewajiban mulai memenuhi area Mushola yang ada di sisi utara. Walau rame dan sangat padat. Antrian berjalan dengan lancar tanpa ada masalah. Musik boleh Metal tapi Kewajiban tak boleh ditinggal. Begitulah para Rocker dan Metalhead yang ada disana. Salut buat mereka yang masih mementingkan kewajiban mereka.


Menjadi band yang tampil keenam. Seperti Album terbarunya, Seringai tampil di Jogja membakar Penonton "Seperti Api". Mereka tampil gahar seperti biasanya. Lagu-lagu hits dan lagu baru milik Seringai mereka mainkan. Lagu yang mereka mainkan antara lain Akselerasi Maksimum, Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan), Adrenalin Merusuh, Tragedi, Persetatan, hingga Serigala Militia mereka mainkan. Dan Dilarang Di Bandung menjadi lagu penutup dari band Seringai.


Band ke 7 yang tampil satu ini adalah salah satu yang paling ditunggu-tunggu. Indra Lesmana sepertinya memberi nuansa baru akan kancah Musik di Indonesia. Sosok Indra Lesmana yang sangat nge-Jazz dan terkenal dengan tembang-tembang mellownya itu ternyata punya sisi lain yang belum kita ketahui. ILP adalah proyek musik milik Indra Lesmana yang kepanjangannya adalah Indra Lesmana Project. Band ini ber-genre Progressive Metal. Saat ini ILP beranggotakan 6 orang (Indra Lesmana sebagai Kibordis, Shadu Shah sebagai Basis, Kharisma sebagai gitar 1, Ray Syarif sebagai gitar 2, Hata Arysatya sebagai Drummer, dan Togar Naibaho sebagai vokalis). 5 orang itu adalah anak asuhan Indra Lesmana dari hasil penyaringan audisi untuk menjadi personil ILP. Lima orang tersebut adalah hasil pemilihan audisi dari kurang lebih 90 gitaris, 110 drummer, 200 vokalis. Semuanya baru, dan masih muda-muda. Bahkan gitarisnya baru berumur 21. Bener-benr musisi muda yang berbakat, kerjaanya ngulik-ngulik lagu dikamar lewat Youtube, kata Indra Lesmana. Mereka baru saja merilis sebuah EP Album yang berjudul Sacred Geometry, yang dirilis di bulan Mei kemarin. Dan lagu-lagu dari mini album tersebut mereka mainkan di Jogjarockarta Festival di Sabtu malam tersebut. Lagu-lagu yang mereka mainkan adalah: Sacred Geometry I: Awakening, Sacred Geometry II: Acknowledge, Sacred Geometry III: Ascension, Sacred Geometry IV: Acceptation. Keempat lagu tersebut disusun berurutan sehingga membentuk sebuah cerita.

Sebagai band lokal terakhir yang tampil sebelum Megadeth, Godbless membuka penampilannya dengan Solo Guitar lagu wajib Padamu Negri yang disambung dengan lagu Musisi. Kali ini Godbless berbagi Drummer dengan Edane. Fajar Satritama (Fajar Edane) merangkap sebagai Drummer Godbless juga di Jogjarockarta #2. Mereka kemudian memainkan lagu cadasnya yang lain seperti Kehidupan dan Menjilat Matahari. Lalu mereka cooling down dengan lagu-lagu Rumah Kita, Syair Kehidupan. Dengan alunan petikan gitar akustik Ian Antono, membuat penonton sing along bersama Ahmad Albar yang kini berusia 72 tahun namun masih terlihat fit diatas panggung. Lalu lagu hits Godbless Bis Kota mereka mainkan, dan seperti biasa Semut Hitam menjadi gong penutup dari penampilan mereka.

Sejenak suasana menjadi hening, lalu layar LCD memampangkan bendera negara kita yang berkibar dan INDONESIA RAYA pun dikumandangkan. Para Penonton dengan tegas lagu Wajib Kebangsaan Indonesia itu.Tak lama kemudian sebuah video berdurasi kurang lebih 1 menit dipertontonkan. Dan video tersebut adalah video pak H.Joko Widodo yang berhalangan menerima undangan konser MEGADETH. Kira-kira seperti ini kata-kata beliau dalam video tersebut: "Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya penggemar Megadeth. Band Rocknya Dave Mustaine. Saya suka, saya suka Sweating Bullets, Ashes In Your Mouth dan Wake Up Dead. Tapi gak tau nanti dimainkan atau gak. Selamat menonton semuanya. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."

Penonton sudah tak sabar menantikan band idolanya tuk tampil. Dan akhirnya  Hangar 18 menghentak Stadion Kridosono dengan jumlah kira-kira 15.000 penonton. The Threat Is Real, The Conjuring, dan Wake Up Dead pun Megadeth mainkan. Dilanjut dengan lagu yang ditulis untuk Kematian Cliff Burton, In My Darkest Hour. Selain  Wake Up, satu lagi lagu favorit pak Presiden yang dimainkan, yaitu Sweating Bullets. "The mother of all that is evil. Her lips are poisonous venom...", begitulah sepotong lirik dari lagu She-Wolf yang Megadeth lalu mainkan. Kemudian salah satu lagu Megadeth yang banjir akan Solo Guitar "Tornado Of Souls" akhirnya keluar juga. Masuk dengan intro permainan Gitar Akustik, Kiko Loureiro berhasil membius penonton dengan lagu Conquere Or Die. Di lagu tersebut, ada sebuah Surprise dengan kemunculan Vic Rattle Head yang merupakan icon dari band Thrash Metal asal Los Angeles, California itu. Kemudian Trust, Dawn Patrol, Poison Was The Cure dimainkan oleh Megadeth. Suatu kejutan yang tak di sangka-sangka dari awal kedatangan MEGADETH dengan wajah yang bahagia dan penuh dengan senyum, di perhelatan akbar itu pun DAVE MUSTAINE senyum-senyum kepada penonton. Hal yang sangat langka mengingat penampilan Dave Mustaine dan Megadeth sebelum-sebelumnya. Tak hanya itu, di lagu A Tout Le Monde, Dave Mustaine memberikan aba-aba kepada penonton untuk bernyanyi. Lalu dilanjut dengan Dystopia, lagu dari Album baru Megadeth rilis di tahun 2016 yang nama Albumnya sama dengan judul lagu tersebut. Salah satu lagu Megadeth yang sangat familiar dengan semua kalangan pecinta musik Symphony Of Destruction juga dimainkan oleh Megadeth. Vic Rattle Head kembali muncul di lagu Peace Sells. Tiba saatnya di penghujung acara, Holy Wars...The Punishment Due dari album Masterpiece mereka "Rust In Peace" menjadi lagu pamungkas untuk membuat penonton "Eargasm".


Di sepanjang 17 lagu Megadeth tersebut penonton tak henti-hentinya sing along bersama band favorit mereka. Sebenarnya setlist mereka ada 20 lagu. Tapi karena keterbatasan waktu, 3 lagu mereka dicoret dari setlist tersebut. 3 lagu itu ialah My Last Words, Take No Prisoners, dan Mechanix.

Berikut adalah set list awal Megadeth Live in Jogja:
1. Hangar 18
2. The Threat Is Real
3. The Conjuring
4. Wake Up Dead
5. In My Darknest Hour
6. Sweating Bullets
7. She-Wolf
8. Tornado Of Souls
9. Conquere Or Die
10. Trust
11. Dawn Patrol
12. Poison Was The Cure
13. My Last Words
14. A Tout Le Monde
15. Take No Prisoners
16. Dystopia
17. Symphony Of Destruction
18. Mechanix
19. Peace Sells.
20. Holy Wars...The Punishment Due

 

Itulah kehebohan Konser Megadeth di malam akbar tersebut. Selain telinga para Rocker dan Metalhead disana terpuaskan dengan lagu-lagu Megadeth. Sebagian penonton mendapatkan kenang-kenangan dari para personil Megadeth. Dan Megadeth pun menyampaikan salam perpisahannya.

Handband/Wirstband Megadeth:

Pick MEGA-DAVE:

Pick Megadeth:

Sayonara MEGADETH! \M/


MEGADETH say Goodbye to the audiences:

Sepertinya JOGJAROCKARTA makin memantapkan diri dalam mendatangkan band-band Rock dan Metal skala Internasional. Terbukti dengan peningkatan serta perbaikan dari Jogjarockarta Festival yang pertama. Sukses buat Jogjarockarta. See you on the next event, yeahhh \M/




Photos/Flyer credited to: JogjaRockarta Festival ( @jogjarockartafestival )

For video LIVE concert you can watch in this Channel.

Photo and Video by: Hery

No comments:
Write comments

Recommended Posts × +