Pages

Saturday, August 12, 2017

[JOG-Fishing]: Mancing di Waduk Sermo, Lokasi mancing di Jogja yang Instagrammable ~ Part-I,22-23 Juli 2017


Kali ini saya ingin bercerita tantang pengalaman kami(JOG-Fishing) memancing di Waduk Sermo, Kulon Progo. Pagi itu kami sudah janjian untuk berkumpul di Kantor kami yang terletak di seberang Klithikan Pakuncen jam 8 pagi. Dan rencana kami akan berangkat dari kantor jam 9 pagi yang sudah kami rencanakan beberapa hari sebelumnya. Namun, gara-gara saya terlambat bangun saya jadi bangun jam 9. Dan jam 09.50 saya baru selesai sarapan, mandi dan siap-siap peralatan saya yang cukup banyak ini. Tak lupa saya mampir isi penuh tangki bensin saya di Pom bensin mengingat perjalanan dari tengah Kota Jogja menuju lokasi cukup jauh. Sampai di kantor saya mengambil sisa-sisa peralatan mancing saya yang saya tinggal di kantor. Lalu setelah semua member grup mancing di kantor saya ini terkumpul, barulah kami berangkat sekitar pukul 10.45. Kami berangkat berdelapan (Saya sendiri, Zega, Fanani, Agung, Greg, Rega, Benny, Afriandi) dengan menggunakan 5 buah motor dengan formasi 3 boncengan dan 2 lainnya sendiri. Kami otewe dari kantor menuju Sermo lewat Jalan Godean mengikuti salah satu member kami yang dianggap lebih tahu jalan (Karena saya sendiri hanya tahu jalan kalau lewat Jalan Wates).

Perjalanan dari HOS Cokroaminoto menuju Jl. Godean awah Sermo relatif lancar. Tak ada kendala berat bagi kami saat perjalanan ke sana. Mungkin hanya salah satu dari motor kami yang hampir kehabisan bensin lah satu-satunya kendala kami selama melewati jalan raya. Barulah ketika kami memasuki wilayah Waduk Sermo tantangan baru dimulai.


Jalanan mulai bergelombang, banyak jalan berlubang, dari yang aspal yang banyak lubang sampai dengan aspal ambyar kita lewati. Yang paling parah adalah kita melewati jalanan yang berbatu dan disana ada beberapa ekskavator yang sedang bekerja untuk memperbaiki jalan tersebut. Merasa curiga saya bertanya kepada teman-teman saya apakah ini jalan yang tepat dan apakah ada jalan lain yang "sedikit lebih baik" dari yang ini? Ternyata benar, teman saya yang jadi pemandu agak lupa dengan jalannya. Setelah sekian belasan atau puluhan menit perjuangan dengan ber-trail ria, kami akhirnya melihat jalanan aspal yang cukup mulus. Dengan sedikit menembus bambu pembatas di jalan yang kami lewati, akhirnya kami kembali ke jalur yang benar untuk menuju spot tujuan kami. Dan akhirnya kami sampai di waduknya. Tada....




Lalu kami kembali melanjutkan perjalanan menuju spot tujuan kami. Spot yang kami cari sebenarnya adalah spot yang mengedepankan untuk kami berkemah atau camping. Karena kami sebenarnya adalah "Rombongan pindah kasur" , wakkakak. Guyon bro! Tapi kalo dianggap serius juga bisa jadi memang seperti itu :p Namun kami juga tak lupa memikirkan faktor "POTENSIAL", sebenarnya di kalangan pemancing yang bener-bener mngutamakan mancingnya, faktor ini adalah yang diutamakan atau yang jadi patokan pertama. Akhirnya kami sampai di tujuan yang di maksud teman kami yang memandu kami. Sekitar pukul setengah satu siang kami sampai di Taman Munggur. Langsung saja kami parkirkan motor kami di parkiran yang sudah tersedia. Tak lama setelah kami datang, Mas Sujud yang rumahnya tak jauh dari lokasi juga sampai di lokasi tempat kami parkir. Lewat chat wasap kami berkoordinasi lokasi, sehingga teman-teman kami yang menyusul tidak nyasar.






Setelah memarkirkan motor kami dengan rapi, kami lanjut melihat sekitaran lokasi.






Saya terkejut ternyata spotnya selain enak buat nge camp ternyata juga indah. Jadi sangat tepat buat tempat foto-foto. Terutama buat anak Hetz 2017. Berhubung kami suka ngeksis tapi tidak se ngeksis anak muda jaman sekarang, beberapa dari kami menyempatkan untuk foto-foto sejenak sembari beristirahat menenangkan pikiran setelah perjalanan yang cukup melelahkan tadi.








Selain itu view spot dari kejauhan juga cukup bagus juga.






























Tak mau buang-buang waktu lalu kami segera bergegas bongkar muat barang-barang dan peralatan kami. Tak mau membuang waktu lama, saya segera memulai merakit satu per satu tackle saya. Umpan yang kami bawa adalah Udang Kali hidup, Cacing Merah, Lumut dan Jangkrik. Karena kami belum tahu teknik dan umpan yang tepat untuk spot ini maka kami mencoba banyak cara. Kami lalu mulai berpencar. Ada yang ambil spot tak jauh dari tenda atau di depan tenda, ada yang menuju bangunan di dekat Kapal Bebek, sedangkan saya sendiri menjauh paling jauh menyingkir mencari spot yang saya suka dan saya rasa potensial bagi saya. Saya menuju kekiri sekitar 20an meter dari tenda. Tempat yang saya dapat sepertinya adalah spot yang biasa di singgahi pemancing yang biasa memancing di Sermo. Terlihat ada semacam dudukan untuk duduk si pemancing dan penyangga joran yang terbuat dari kayu yang dibuat permanen ada disana. Oiya, ngomong-ngomong target kita kali ini adalah RED DEVIL. Yup, Si Ikan Setan Merah tersebut adalah musuh utama atau "hama" bagi kalangan pemancing dan nelayan sekitaran Sermo. Ikan tersebut menjadi "Public Enemy" bagi kalangan Pemancing Sermo maupun Nelayan sekitaran Sermo. Ikan tersebut sudah mendominasi lokasi tersebut sejak tahun 2009. Terlihat dari lokasi depan tenda sampai spot yang saya pakai, hanya terlihat ikan Setan itu.

Sekian menit berlalu, belum ada dari kami yang jadi First Strike. Tak lama kemudian kami dikagetkan oleh salah satu dari kami yang akhirnya strike pertama langsung kami mendekat ke arahnya. Ternyata teman saya strike Nila Kodok. Lalu teman-teman yang lain menyusul strike. Sedang saya masih harus bersabar menanti Klinthing ku berbunyi atau kambanganku angslup. Beberapa joran dan teknik saya pakai. Mulai dari Single, Renteng, Timbel bawah, Timbel atas, dan juga ngambang saya pakai. Sebenarnya saya beberapa kali mendapat respon dengan Klinthing saya yang berbunyi, tapi tak satupun nyangkut di kailnya. Memakai tegek 4,5 meterku dengan teknik ngambang juga belum membuahkan hasil. Hanya beberapa kali di sambar namun belum nyangkut juga. Oiya, umpan yang saya pakai waktu itu adalah Jangkrik dan Udang Kali hidup. Tak lama kemudian ada teman saya yang strike lagi dan berteriak, " Woiy, aku strike Iwak Mas!" langsung kami mendekat dan saya berlari untuk melihat. Setelah kami cukup dekat tuk melihat jenis ikan apakah yang teman saya yang satu itu dapatkan, kami lalu berkata: "Ealah, haiyo kui sik jenenge RED DEVIL." Lalu beberapa dari kami tak sanggup tuk menahan tawa, karena hal ini kami anggap lucu, ikan yang jadi musuh utama itu dikiranya Ikan Mas oleh salah satu kawan kita. Wakkakakakkaka... :p Setelah sekitar satu jam, saya tidak menyerah begitu saja untuk mendapatkan strike. Akhirnya saya fokus ke tegek saya dengan teknik ngambang dan umpan Udang hidupnya. Saya mencari siasat, mencoba-coba mencari Red devil yang terlihat bersliweran sana sini. Saya dekatkan umpan dan kambangan saya ke ikan tersebut. Dan, yup, sekali seblak, akhirnya saya mendapatkan first strike saya dengan Ikan hama tersebut. Lalu tak mau kalah dengan yang lain yang lain yang strike banyak, saya mendapatkan target kami yang lain. Sebenarnya target kami yang lain adalah Udang galah, berhubung masih sama-sama bentuknya tak apa lah. Hehehe... :D Yang saya dapatkan ialah Lobster Air Tawar Capit Merah (Red Claw).


Sore pun tiba, teman kami Abdul datang. Tak lama kemudian teman kami yang satu lagi Willy juga datang menyusul. Segera kami membangun tenda, kami membawa 2 tenda, 1 tenda milik klub mancing kami milik bersama, yang 1 lagi milik teman kami Willy pribadi. Segera kami rakit tenda itu bersama-sama dan jadilah 2 tenda untuk kami bernaung sementara. Sebelum senja menyingsing, segera kami selesaikan pembangunan tenda beserta kelengkapannya.






Kami pun melanjutkan memancing. Sebagian dari kami yang sudah kelelahan mapan turu istirahat di dalam tenda atau diatas Matras. Saya yang masih bersemangat tetap melanjutkan memancing tentunya. Lalu, tanpa ada yang duga terjadi suatu insiden atau kejadian. Salah satu dari kami yangmana dia adalah Pak PIC(Person In Charge) itu meminum Air Waduk yang tak sengaja dimasukkan ke dalam botol Aq*a 1,5 liter itu. Sebenarnya saya kurang tahu mengapa ada orang yang memasukkan air waduk ke dalam botol itu dan mengapa teman saya bisa meminum air tanpa mengecek air mineral botolan tersebut. Dan entah mengapa gara-gara meminum air waduk itu teman saya malah jadi hebat, yang lain baru ngangkat satu atau dua, dia bisa mendapatkan tiga atau lima dalam waktu yang sama.

Tak mau kalah dengan yang lain salah satu anggota baru klub mancing kami ikut unjuk gigi. Sebenarnya hal ini sudah saya duga. Salah satu skill andalan teman saya yang satu ini adalah skill mendapatkan ikan Boso(Gabus Malas), seperti saat mancing di Mangrove Congot, dialah yang menjadi jawara saat mancing karena ikan terbesar adalah hasil tangkapannya yaitu dengan strike Ikan Bodo Boso :) . Dan ikan Boso air tawar ini adalah jenis Betutu.



Tak mau kalah saya juga strike ikan pertama dengan teknik dasaran.



Dan malam pun tiba. Malam itu kami serasa full musik, serasa nonton konser saja. Hahaha... :D Terdengar suara musik-musik Dangdut yang terdengar dari jauh namun sangat keras terdengar ke tempat kami berada. Entah ada suatu acara di desa tertentu atau mungkin ada seseorang yang nanggap. Malam kian larut, sebagian dari kami tumbang kelelahan dan pindah kasur tidur. Karena sebagian masih terjaga dan malam terasa sangat dingin hawanya. Akhirnya teman-teman mencari kayu di sekitar dan membuat api unggun untuk menghangatkan diri


Mumpung ada api unggun, saya sempatkan saya untuk menghangatkan diri tuk mendekat ke api unggun. Karena diantara teman-teman saya, saya sendiri yang sangat rentan terhadap hawa dingin. Karena saya begitu kedinginan saya sampai 2x memasak mie dengan kompor gas portable yang kami bawa. Dengan taburan B*n C@b3 level 30, sedikit bisa menghangatkan tubuh saya tuk sementara waktu.

Subuh pun tiba setelah saya melakukan kewajiban dan menuju lokasi ibadah terdekat, saya isi perut saya dengan Mie+ekstra pedhes dengan secangkir kopi panas sebagai pemanis. Hmmfhhh..., nikmat yang tak terkira, sambil memandang langit yang sudah mulai terang.


Mentari pun menampakkan sinarnya. Dan kami lanjut memancing lagi. Saya mengikuti teman-teman saya yang panen ikan di bangunan dekat Kapal Bebek itu. Dengan umpan cacing Merah yang ternyata lebih ampuh dari umpan Udang hidup di spot itu kami masih mendapatkan strike yang lumayan. Dan teknik ngambang ternyata lebih ampuh dari teknik dasaran(nge-blugg).




Teman saya yang datang menyusul dan semalaman boncoz akhirnya mendapatkan strike juga. Dia adalah satu-satunya orang yang mendapatkan Ikan Tawes.


Umpan cacing pun (nyaris) habis, teman-teman sudah menyerah dengan hanya mengandalkan umpan-umpan yang tersisa dan udang yang masih terlihat cukup banyak jumlahnya. Tak mau berhenti begitu saja karena Parade Strike masih berlanjut, saya belikan lagi 1 kantong plastik Cacing Merah. Kami lanjut memancing sampai kira-kira pukul 10. Setelah itu kami bergegas kukutan(beres-beres) dan meluncur menuju Jogja tepatnya di kantor kami di Jl. HOS Cokroaminoto. Sekitar pukul 11.30 kami sampai di kantor dan mulai berpencar karena ada yang kembali ke kos-an masing-masing dan saya pulang ke rumah saya tentunya.

Kesimpulan di Trip Mancing bersama teman-teman JOG-Fishing kali ini adalah kami salah teknik dan umpan, ternyata teknik ngambang lebih ampuh dari teknik dasaran di spot tersebut. Teknik Dasaran chance Strike nya malah jauh lebih sedikit daripada teknik ngambang. Dan umpan yang paling baik dan paling laris saat itu adalah Cacing Merah. Umpan Jangkrik laku namun hanya mendapat sentuhan saja jarang bisa strike. Umpan udang lumayan laku tapi masih kalah dibanding dengan Cacing Merah. Dan lumut yang kami bawa sama sekali tak tersentuh. Ikan Red Devil masih sangat mendominasi dan bisa dibilang mungkin >50% ikan hasil tangkapan kami adalah Red Devil. Ikan-ikan yang terlihat berenang kesana kemari di Waduk itu juga kebanyakan adalah Red Devil. Ikan Wader yang dulu terlihat dan bisa saya dapatkan bersama teman kantor saya awal januari 2014 lalu juga tak nampak sama sekali. Saat malam hari dimana Udang menampakkan diri nya dan menepi ke pinggir untuk mencari makan juga tak terlihat sama sekali. Sepertinya pengaruh Red Devil dan populasinya yang booming yang tlah menyebabkan ikan-ikan kecil habis dimangsanya.

Alhamdulillah! Hasil yang kami dapatkan tak begitu buruk. Ikan yang berhasil kami dapatkan antara lain: Red Devil(mayoritas), Nila Kodok(terbanyak kedua), Louhan, Boso, Sepat, dan Lobster Tawar. Meski kita kurang berhasil merantasi ikan HAMA tersebut. Ya, semoga saja dengan kami pancingi setidaknya sedikit demi sedikit berkurang populasinya.



Dan karena sebagian teman yang strike tak mengambil hasil tangkapannya karena tak bisa/bingung mau diapakan jadi seperti biasa mereka memberikan hasil tangkapan mereka kepada saya. Karena kalau ikan tangkapan diberikan kepada saya, jelas-jelas ikan itu "kanggo". Entah untuk hiasan di akuarium, bisa jadi"ingon-ingon" di Sumur/Kolah, dan yang jelas bisa saya release di wajan. Hehehe... :p  Sebelum masuk ke penggorengan, ikan-ikannya saya minta untuk Selfie dulu :D


Sebagian/beberapa dari kami juga mengambil hasilnya untuk peliharaan di akuariumnya di kost-an masing-masing.


Sebenarnya kami dan terutama saya masih belum puas dengan hasil mancing kemarin. Atau istilahnya " Le mancing durung tutug". Mungkin lain kali kami akan mencobanya kembali. Dengan teknik yang lebih baik dan lebih tepat serta umpan yang lebih tepat dan lebih banyak tentunya. bagaimana dengan kalian? Apakah kalian sudah pernah mencoba mancing di Waduk Sermo? Ataukah kalian ingin mencoba mancing di Sermo? Yuk mari tuliskan di kolom komentar ^_^

No comments:
Write comments

Recommended Posts × +